Investasi Fiktif PT Taspen: Mengungkap Skandal Rp 1 Triliun yang Mengguncang Dana Pensiun Negara
PT Taspen (Persero), sebagai lembaga pengelola dana pensiun aparatur sipil negara (ASN), memiliki tanggung jawab besar dalam menjamin kesejahteraan para pensiunan. Namun, pada tahun 2025, institusi ini terseret dalam skandal investasi fiktif senilai Rp 1 triliun, yang tidak hanya merugikan keuangan negara tetapi juga mengguncang kepercayaan publik terhadap pengelolaan dana pensiun.KOMPAS.com+1Kumparan+1
Kronologi Kasus
Investasi pada RD I-Next G2
Kasus ini bermula pada tahun 2019, ketika PT Taspen menempatkan dana sebesar Rp 1 triliun pada reksa dana RD I-Next G2 yang dikelola oleh PT Insight Investment Management (IIM). Investasi ini dilakukan tanpa melalui proses analisis risiko yang memadai dan tanpa rekomendasi hasil analisis investasi, yang merupakan pelanggaran terhadap prinsip tata kelola investasi yang baik .kompas.id+6KOMPAS.com+6KOMPAS.com+6detiknews
Terungkapnya Skandal
Pada awal tahun 2025, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menyelidiki dugaan korupsi dalam investasi tersebut. Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan bahwa negara mengalami kerugian sebesar Rp 1 triliun akibat investasi fiktif ini .detiknews+11KOMPAS.com+11Harian Disway+11KOMPAS.com+10law-justice.co+10KOMPAS.com+10
Para Tersangka dan Modus Operandi
Antonius Nicholas Stephanus Kosasih
Mantan Direktur Utama PT Taspen, Antonius Nicholas Stephanus Kosasih, didakwa melakukan investasi fiktif tanpa dukungan analisis yang memadai. Ia diduga menerima keuntungan pribadi sebesar Rp 34 miliar dari investasi tersebut, yang digunakan untuk membeli 11 apartemen dan mobil untuk anaknya .detiknews+14detiknews+14Kumparan+14detiknews
Ekiawan Heri Primaryanto
Direktur Utama PT IIM, Ekiawan Heri Primaryanto, juga didakwa terlibat dalam kasus ini. Bersama Kosasih, ia diduga melakukan investasi fiktif yang merugikan negara dan memperkaya diri sendiri serta korporasi .Kontan Nasional+8detiknews+8Inilah.com+8Antara News
Dampak Terhadap Dana Pensiun dan Kepercayaan Publik
Skandal ini memiliki dampak yang luas, terutama terhadap para pensiunan ASN yang bergantung pada dana pensiun dari PT Taspen. Kerugian sebesar Rp 1 triliun mengancam keberlanjutan pembayaran pensiun dan menurunkan kepercayaan publik terhadap lembaga pengelola dana pensiun negara .KOMPAS.com+15KOMPAS.com+15KOMPAS.com+15
Langkah Penanganan dan Reformasi
Proses Hukum
KPK telah menahan kedua tersangka dan menyita aset-aset yang diduga berasal dari hasil korupsi, termasuk uang tunai sebesar Rp 150 miliar dari perusahaan swasta yang terkait dengan kasus ini . Proses hukum terhadap para tersangka masih berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.KOMPAS.com+3KOMPAS.com+3Tirto+3
Reformasi Tata Kelola
Kasus ini mendorong perlunya reformasi dalam tata kelola investasi di lembaga pengelola dana pensiun. Penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan analisis risiko yang ketat menjadi sangat penting untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.
Kesimpulan
Skandal investasi fiktif di PT Taspen menjadi peringatan keras akan pentingnya tata kelola yang baik dalam pengelolaan dana publik. Diperlukan langkah-langkah tegas dan reformasi menyeluruh untuk memastikan bahwa dana pensiun para ASN dikelola dengan integritas dan profesionalisme, demi menjamin kesejahteraan mereka di masa pensiun.